sasaqgagah – Kawasan hutan Sesaot merupakan daerah tangkapan air (DTA) dari Bendung Jangkok, Sesaot Fider dan Keru Fider sebagai penyuplai utama sumber air bagi kebutuhan irigasi, industri dan rumah tangga untuk daerah irigasi (DI) Jurang Sate (11.100 ha), Jurang Batu (3600 ha), suplesi DI. Surabaya (4500 ha), DI. Keru (1500 ha), DI Sesaot (1900 ha), DI. Rumeneng Kompleks (3400 ha), DI. Gebong (2500 ha), dan DI. Datar (450 ha). Ketiga bendung tersebut terdapat dalam bentang alam DAS Jangkok, selian itu DAS Jangkok juga merupakan salah satu DAS utilitas yang dapat mensuplai DAS lainnya dan yang paling utama adalah sebagai penyuplai DAS Babak dan DAS Renggung dalam sistem interkoneksi Hight Level Diverses (HLD) Jangkok – Babak.
Permasalahan utama yang terjadi pada DAS Jangkok adalah; (1) terjadinya banjir pada musim hujan, (2) kekringan atau penurunan debit pada musim kemarau, (3) tingginya fluktuasi debit puncak dengan debit dasar, dan (4) tingginya sedimentasi dan pengendapan lumpur di dasar sungai. Permasalahan yang dialami DAS telah mempengaruhi suplai air ke daerah irigasi yang terdapat dalam interkoneksi HLD Jangkok – Babak. Rendahnya suplai air dirasakan oleh petani pemakai air terutama pada musim tanam 2 dan 3 dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini, dan berdampak pada menurunnya luas tanam dan luas panen.
Forum Komunitas Daerah Irigasi (FKDI) Daerah Aliran Sungai (DAS) Babak sebagai wadah bagi P3A/GP3A/IP3A yang mendapat layanan air dari DI. Jurang Sate, Jurang Batu, DI. Gebong 1 dan Gebong 2, DI. Datar, DI. Rumeneng Kompleks, dan DI. Baturiti, melihat bahwa permasalahan DAS Jangkok sebagai DAS menyuplai bagi DAS Babak akan berdampak sistemik terhadap perkembangan kegiatan pertanian bagi kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Barat. Permasalahan DAS ini harus diberikan solusi dengan melakukan pendekaan-pendekatan sosial dan teknis vegetasi dan melibatkan peran aktif (partisipasi) masyarakat petani pemakai air dalam pelaksanaan kegiatannya.
FKDI DAS Babak bekerjasama dengan Forum Kawasan Hutan Sesaot sebagai wadah masyarakat penyelamat sumber air pada tanggal 29 – 30 Desember 2015 menyelenggarakan gerakan penanaman pohon yang melibatkan P3A/GP3A/IP3A dalam lingkup DAS Jangkok dan DAS Babak, Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lombok Barat, Bidang Pengairan Dinas PU dan ESDM Kabupaten Lombok Tengah, PPK OP SDA I Lombok BWS Nusa Tenggara 1, Forum Komunitas Hijau (FKH) Lombok Tengah, dan Organisasi Rakyat Indonesia (ORI). Kegiatan penanaman pohon di lakukan di bantaran (palung) sungai Sesaot Dusun Gontoran Desa Sesaot. Jenis pohon yang ditanam adalah pohon Merak sebanyak 3500 batang, dimana dalam kegiatan ini bibit dan lokasi disediakan oleh forum kawasan sesaot sedangkan personal penanaman dari FKDI DAS Babak.
Gerakan penanaman pohon merupakan kegiatan tahunan yang akan terus dilaksanakan oleh FKDI DAS Babak sebagai bentuk kepedulian petani pemakai air dalam melakukan konservasi DAS dan penyelamatan mata air. Jika tidak ada permasalahan teknis yang dialami maka FKDI pada awal penghujan awal tahun 2016 akan melakukan penanaman pohon di hulu sungai Babak dan sepanjang saluran induk Jurang Sate dan Jurang Batu dan tempat-tempat lain dalam lingkup DAS Babak yang kondisinya membutuhkan adanya penanganan secara vegetastif.
Dengan adanya gerakan penanaman pohon ini maka diharapkan dalam kurun waktu 20 tahun kedepan kuantitas dan kualitas air di DAS Jangkok sesuai dengan standar DAS sehat. Kuantitas dan kualitas air irigasi yang baik akan memberikan kualitas pelayanan yang prima oleh P3A/Gp3A/IP3A kepada petani pemakai air, dalam rangka meningkatkan provitas dan produktivitas padi sawah sesuai dengan target dan standar program nawacita pemerintah republik Indonesia. Petani yang berdaulat adalah syarat mutlak Kedaulatan Pangan.
amaqseruni